Selasa, 08 Oktober 2013

TQM Manajemen

Diposting oleh Unknown di 23.51
Total Quality Manajemen
total Quality Managent (TQM) atau Manajemen Mutu Menyeluruh adalah suatu konsep yang telah dikembangkan sejak lima puluh tahun lalu dari berbagai praktek manajemen serta usaha peningkatan dan pengembangan produktivitas. Di masa lampau, literatur manajemen berfokus pada fungsi-fungsi control kelembagaan, termasuk perencanaan, pengorganisasian, perekrutan staf, pemberian arahan, penugasan, strukturisasi dan penyusunan anggaran. Konsep manajemen ini membuka jalan menuju paradigma berpikir baru yang memberi penekanan pada kepuasan pelanggan, inovasi, dan peningkatan mutu pelayanan secara berkesinambungan.
Produk tanpa cacat (zero defects) adalah kondisi ideal yang selalu didambakan, baik oleh pembuat barang (produk dan atau jasa) maupun pelanggan atau konsumen yang memakainya. Bagi perusahaan pabrikan, dengan zero defects maka waste (pemborosan) dapat ditekan. Masih ingat bukan?, bahwa salah satu jenis muda adalah barang atau produk cacat (defect). Sedangkan keuntungan bagi konsumen.
Elemen-Elemen Penting Dalam Total Quality Management
Menurut Oakland (1994) Dalam Dorothea Wahyu Ariani sebagai berikut :
  1. Kepemimpinan dan komitmen
  2. Keterlibatan penuh seluruh karyawan
  3. Perencanaan yang baik
  4. Strategi pelaksanaan
  5. Pengukuran dan evaluasi
  6. Pengendalian dan perbaikan
  7. Mencapai dan mempertahankan standar kesempurnaan
8.      Perbedaan antara organisasi pembelajar dengan organisasi tradisional disajikan sebagaimana tabel berikut.

Organisasi Tradisional
Organisasi Pembelajar
Sikap Terhadap Perubahan
Jika hal itu dapat dikerjakan, mengapa dirubah?
Jika kamu tidak berubah,kamu tidak akan bekerja dalam waktu yang lama
Sikap terhadap ide-ide baru
Tertutup dengan ide-ide baru dari luar
Terbuka dengan ide-ide baru dari luar
Penanggung jawab inovasi
Bagian Penelitian dan Pengembangan
Setiap orang didalam organisasi
Ketakutan Utama
Membuat kesalahan
Tidak belajar, tidak akan dapat beradaptasi
Daya saing
Produk dan Layanan
Kemampuan untuk belajar, ilmu pengetahuan dan keahlihan
Pekerjaan manajer
Mengontrol yang lain
Mengijinkan yang lain
TQM merupakan transformasi budaya yang didorong oleh definisi ulang (reengineering) terhadap peranan manajemen. Pihak manajemen harus mebubah dirinya terlebih dahulu, baik aspek nilai, keyakinan, asumsi, maupun cara mereka menjalankan bisnis. Peranan merupakan tanggung jawab, perilaku, atau prestasi kinerja yang diharapkan dari seseorang yang memiliki posisi khusus (Bounds, et al, 1994:1334). Selain melaksanakan kepemimpinan yang diharapkan dapat memotivasi dan mengarahkan para karyawan untuk mencapai tujuan organisasi, manajemen puncak juga bertanggung jawab dalam mengatasi setiap penolakan terhadap perubahan ke arah manajemen baru. Dalam mengatasi penolakan terhadap perubahan tersebut, manajer puncak dapat menggunakan salah satu strategi berikut (Kreitner dan Kinicki, 1994:737).
1.    Pendidikan dan Komunikasi
2.    Partisipasi dan Keterlibatan
3.    Fasilitas dan Dukungan
4.    Negosiasi dan Kesepakatan
5.    Manipulasi dan Cooptation
6.    Paksana Secara Eksplisit dan Implisit
Hasil analisis yang dilakukan Benson (et al., 1991) (dalam Hessel, 2003:81) persepsi manajer mengenai manajemen kualitas ideal dan actual dengan instrument tentang delapan area kritikal manajemen kualitas, yaitu peran kepemimpinan, kebijakan kualitas, training product service design, manajemen kualitas pemasok, data kualitas dam pelaporan serta hubungan karyawan. Alat analisis digunakan adalah regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa organizational quality context ternyata mempengaruhi persepsi manajemen kualitas actual maupun ideal.

0 komentar:

Posting Komentar

 

IrmaNisa Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting