Selasa, 29 Oktober 2013

KEPEMIMPINAN

Diposting oleh Unknown di 09.15
Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu tentang memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya literatur yang mengkaji tentang kepemimpinan dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya. Kepemimpinan tidak hanya dilihat dari bak saja, akan tetapi dapat dilihat dari penyiapan sesuatu secara  berencana dan dapat melatih calon-calon pemimpin.
Sejarah timbulnya kepemimpinan, sejak nenek moyang dahulu kala, kerjasama dan saling melindungi telah muncul bersama-sama dengan peradapan manusia. Kerjasama tersebut muncul pada tata kehidupan sosial masyarakat atau kelompok-kelompok manusia dalam rangka untuk mempertahankan hidupnya menentang kebuasan binatang dan menghadapi alam sekitarnya. Berangkat dari kebutuhan bersama tersebut, terjadi kerjasama antar manusia dan mulai unsur-unsur kepemimpinan. Orang yang ditunjuk sebagai pemimpin dari kelompok tersebut ialah orang-orang yang paling kuat dan pemberani, sehingga ada aturan yang disepakati secara bersama-sama misalnya seorang pemimpin harus lahir dari keturunan bangsawan, sehat, kuat, berani, ulet, pandai, mempunyai pengaruh dan lain-lain. Hingga sampai sekarang seorang pemimpin harus memiliki syarat-syarat yang tidak ringan, karena pemimpin sebagai ujung tombak kelompok.

Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Ada banyak definisi kepemimpinan yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.
Definisi Kepemimpinan menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) adalah kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. Kepemimpinan menurut Young (dalam Kartono, 2003) lebih terarah dan terperinci dari definisi sebelumnya. Menurutnya kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Dalam teori kepribadian menurut Moejiono (2002) memandang bahwa kepemimpinan tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang kepemimpinan sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).

Pengentian Pemimpin dan Kepemimpinan
Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan pemimpin artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain. (Mefta Thoha, 1983)
Dalam mendeteksi siapa si pemimpin ada 2 kriteria (Soejono Trimo, 1986)
1.     Jumlah pengaruh orang atas anggota dan kelompoknya.
2.    Sikap para anggota kelompok terhadap sesamanya
Ada beberapa sebab yang dapat menimbulkan tampilnya seseoang /beberapa orang pememimpin dalam suatu kelompok:
1.     Pertumbuhan dan kekomplekan kelompok itu.
2.    Bila kelompok menghadapi krisis.
3.    Bila kelompok dalam keadaan tidak stabil.
4.    Bila pemimpin lama gagal menjalankan fungsinya.
5.    Timbulnya kebutuhan-kebutuhan pribadi pada anggota kelompok.

Kepemimpinan adalah keseluruhan aktivitas dalam rangkah mempengaruhi orang-orang agar mau bekerjasama mencapai suatu tujuan yang memang
diinginkan bersama. (Susilo Martoyo, 1990).

Dalam organisasi/perusahaan yng besar, kepemimpinan terbagi dalam 3 stara utama, yakni:
1. Top management: yang tekanan tugasnya pada pelaksanaan administrasi dalam menyusun rencana,policy dan laporan terdiri dari  pada direksi.
2. Middle management:  eksekutif pelaksanaan rencana dan policy organisasi terdiri dari kepala bagian.
3. Operating management: eksekutif dilapangan yang terdiri dari kepala-kepala unit pelaksanaan, para pengawas dilapangan.
Dalam organisasi formal kekuasaan dan tanggung jawab manajerial dapat di bagi dalam 2 komponen (areas) yang besar, yakni:
Administrasi
Pelaksana (execution)
Dengan pembagian kegiatan-kegiatan mereka sebagai berikut:
Dewan Direktur
Direktur /Presiden
Perusahaan
Wakil Direktur
Managers (Kepala Bidang/Bagian)
Line Supervisor
(pengawas)
Foreman (mandor)

Seorang pemimpin ataupun exsekutif seyogianya memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar:
1. Teknis : paham dan kompeten dalam kegiatan atau area tertentu yang menyangkut prosedur, teknik dan prosedur pengelolaanya.
2. Menguasai humor skills: mampu bekerja sama dengan orang lain sebagai bagian dari kelompoknya.
Keterampilan konseptual, sebagai organisasi sebagai suatu system dalam berbagai fungsi organisasi saling tergantung.
3. Komunikatif, terampil berkomunisasi dengan orang lain.

Ciri-Ciri Pemimpin
Sondang P. Siagian  mencirikan kepemimpinan tersebut sebagai berikut:
   Pendidikan umum yang luas. Seorang pemimpin adalah seorang generalis yang baik sehingga mempunyai kemampuan untuk mengembangkan managerial skill yang di tuntut oleh tugasnya.
   Kemampuan berkembang seara mental. Seperti halnya dengan seseorang, termasuk pemimpin harus tumbuh secara mentalsehingga terhindar dari proses stagnasi dalam kehidupan kepemimpinan.
   Ingin tau yang tetap dalam dunia adalah perubahan. Kesadaran akn perubahan-perubahan tersebut akan menghantarkan seorang pemimpin menjadi kreatif  dan inovatif.
   Kemampuan analisis. Syarat sukses seorang pemimpin adalah kemampuanya dalam menganalisis situasi yang dihadapi dengan cermat mantap dan matang.
   Memiliki daya ingat yang kuat . kekuatan daya ingat yang mantap akan mampu menghantarkan pemimpin tersebut menjadi cermat dalam proses dan menjaring informasi yang relevan.
    Kapabelitas integratif. Dengan Kapabelitas integratif yakni kemampuan yang mencakup berbagai aspek sangat membantu  pemimpin tersebut untuk menggerakan roda administrasi organisasi.
   Keterampilan berkomunikasi. Efektivitas seorang pemimpin adalah sangat ditentukan oleh keterampilannya dalam berkomunikasi.
   Keterampilan mendidik. Pemimpin juga seorang pendidik ketika bawahan menghadapi kesulitan bertugas, ia cenderung minta petunjuk kepada
atasanya tentang cara memecahkan persoalan tugasnya.
   Rasionalitas dan objektivitas. Pemimpin harus rasional dan objektif tidak boleh emosional sehingga keputuan yang akan di ambil selalu tpat.
10. Pragmatis. Pemimpin sellalu menghendaki agar keputusanya bias
dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada.
11.  Sense of urgency. Seorang pemimpin mesti mampu mengatur prioritas-prioitas, mana yang penting dan mana yang tidak penting.
12. Sense of cohesiveness. Merasa satu dengan yang dipimpin, kolega dan atasan, sangat penting untuk pengembangan kerja sama, koordinasi, integrasi dan sinkronisasi.
13. Sense of relevance. Pemimpin perlu selalu mengkaitkan keputusan dengan tujuan yang hendak dicapai/persoalan yang akan dipecahkan.
14. Kecerdasan. Syarat mutlak seorang pemimpin agar bias diteladani adalah adanya nuansa kewajaran dan kesederhanaan dalam perilakuke seharianya.
15. Keberanian. Keberanian adalah modal bagi pemimpin dalam menghadapi segala tugas dan tanggung jawab yang dbebankan kepadanya.
16. Adaptabelitas dan fleksibilitas. Pemimpin tersebut harus menghindarkkan diri dari sifat kekakuan karena akan mengganggu kinerja kepemimpinanya.
17. Kemampuan mendengar. Pemimpin harus siap mendengar saran/pendapat orang lain.
18. Ketegasan. Pemimpin tersebut mesti tegas dalam mengahdapi bawahan serta ketidaktentuan demi stabilitas organisasi.
Teori-Teori Lahirnya Kepemimpinan
Ada tiga teori yanga membahas tentang timbulnya kepemimpinan.
       1.      Teori genetis (Hereditary theory)
Seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan denagan bakat-bakat kepemimpinan”leaders are born and not made”
      2.      Teori sosial
Merupakan kebalikan dari teory genetis, yaitu bahwa setiap orang diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup.
      3.      Teori Ekologis
Bahwa seorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia pada waktu lahirnyatelah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat-bakat itu kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang tertur dan
pengalaman-pengalaman yang memungkinkan untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat tersebut.

Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah perilaku yang ditunjukan oleh pemimpin dalam mempengaruhi orang lain. Pola perilaku tersebut bias dipengaruhi oleh beberapa factor seperti nilai-nilai, asumsi, persepsi, harapan, maupun sikap yang ada dalam diri pemimpin. Berbagai kepemimpinan tentang gaya kepemimpinan yang dilakukan para ahli mendasarkan pada asumsi bahwa pola perilaku tertentu pemimpin dalam mempengaruhi bawahan ikut menentukan efektifitasnya dalam memimpin.

Kontinum kepemimpinan
        Teori kontimum tentang gaya kepemimpinan ini merupakan teori klasik yang diperkenalkan oleh Robert Tannenbaum dan Warren Schmidtmengacu pada dua bidang pengaruh yang ekstrim. Yang pertama adalah pengaruh penggunaaan kewenangan oleh pemimpin, sedangkan yangke dua adalah oleh pengaruh kebebasan dari bawahan. Pada kedua bidang pengaruh tersebut Nampak kecenderungan yang berhubungan dengan aktivitas pemimpin dalam pengambilan keputusan.  


0 komentar:

Posting Komentar

 

IrmaNisa Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting